Pada suatu hari ada keluarga yang terdiri dari 5 orang. Ayah yang bernama Dante Wilson, ibu yang bernama Berline Wilson, anak pertama perempuan Sabiru Wilson, anak ke dua laki laki Ravas Wilson, dan yang terahkir perempuan Keyvara Wilson.
Ditanggal 27 Juni tahun 2020 aku dan keluarga berlibur ke pantai di pantai Kemerahan, Tanjungan. Kita berlima ke pantai menggunakan mobil pribadi, karna perjalan jauh aku dimobil hanya mengobrol sebentar lalu tidur. Lalu sampai lah kita di pantai, pada saat itu pantai terlihat ramai , rencananya di pantai kita berlima akan berenang namun aku bertemu teman sekolah ku.
“Sabiruuu…” kudengar suara orang menyapaku.
“Haii Cha.” Ternyata dia Icha teman sebangku dengan ku.
Ia mengajak aku pergi berjalan jalan di sekitar pantai, aku melihat sebuah gua, rasa ingin tahu ku akan gua itu tidak bisa ku tahan karna alasan aku pergi ke pantai ini adalah untuk menelusuri gua itu.
“Cha aku pergi sebentar ya.” Aku berbicara sambil menuju ke arah gua itu. Icha bingung “Hah? oke Bi.”
Aku bertanya-tanya kepada orang sekitar pantai, “Permisi pak, saya mau tanya.” Aku berbicara kepada kang penjual cilok.
“Oh iya neng mau tanya apa?” jawab kang cilok.
“Kalau boleh tau ini gua apa ya? Saya mencari di internet tidak ada tapi di buku sejarah saya ada.” kata Sabiru kepada Kang Cilok.
“Itu gua Batu Keajaiban neng, katanya kalau masuk gua itu harus cari lima batu supaya bisa keluar” kang cilok menjelaskan, “ waduh, gitu ya kang yaudah makasih ya kang” kata ku kaget, kang cilok hanya mengangguk. Setelah mendangar penjelasan kang cilok rasa ingin tahu ku semakin tidak bisa ku tahan, ku perlahan berjalan ke gua itu dan masuk dalam diam.”HAH APA APAAN INI” aku terkejut diseluruh tembok gua terdapat pesan pesan kuno Jilbaraka jaman Mesir. Jilbaraka adalah tulisan jaman Mesir yang berarti keajaiban di dalam kehancuran dan ada nya Jilbaraka adalah tanda akan terjadi kehancuran di bumi. Keringat bercucuran di dahi ku, perasaan ku campur aduk rasa takut, kaget menyelimuti benak ku. Aku berlari pergi ke luar gua tapi tidaj bisa karna ada sesuatu yg menarik ku, aku menengok ke belakang “AAAAAA TOLONGGG TIDAKKK” aku berteriak sekencang mungkin supaya orang mendengar ku, tapi itu tidak berguna aku ditarik oleh portal berwarna biru yang menyilaukan. Aku bangun dihutan yang terang rasanya sejuk, rerumputan hijau rapi dan lembut seperti kasur, perlahan aku bangun “wuihhh banyak batu indah” kata ku dengan senyum bingung, “dunia apakah ini?” aku bertanya tanya “ini dunia Batu Keajaiban” seseorang mengatakan itu, “siapa itu?” jawabku kaget, aku berbalik badan “cantik sekali seperti peri” kataku dalam hati, “haii aku Kirana” sapanya “haii aku Sabiru” “kamu pasti suka sejarah” “kok kamu tau aku suka sejarah?” tanya ku, “kalau kamu tidak suka sejarah kamu tidak akan masuk ke dunia ini” jelas nya “kamu juga suka sejarah?” “haha, tidak aku memang tinggal disini tugas ku membantu siapa saja yang tersesat di sini untuk keluar dari dunia ini” Kirana tersenyum manis, “sekarang tugas mu disini adalah mencari lima batu yaitu Leiofrom batu kebahagiaan, Grastosfrom batu kesedihan, Maightofrom batu kehancuran, Aftrofrom batu kecemasan,dan satu lagi Jistrofrom batu keabadian” Kirana menjelaskannya panjang lebar, “ohh ituu ada di buku sejarah halaman 197, setelah itu apalagi?” “ peraturannya, jika kamu salah menaruh batu kamu akan binasa selamanya dan tidak akan pernah kembali jadi berhati hatilah dan tetap bersama ku” “baiklah, ayo kita mulai mencari batu itu” jawab ku dengan semangat.Sudah setengah jam mereka mencari “kita baru menemukan 4 batu kurang 1” kata Sabiru, “kita setengah jam disini sudah menemukan 4 batu Sabiru, artinya kamu jenius” kata Kirana sambal tersenyum manis “kamu bisa aja” kata Sabiru dengan tersenyum malu. Mereka kembali mencari batu itu, Sabiru tersandung batu dan jatuh “aww” sabiru sedikit berteriak, Kirana menolong sabiru untuk berdiri “kamu itu ceroboh sekali masa tidak meihat batu besar disini” Kirana membatu sSabiru sambal memarahinya, “ ya maaf, eh tapi itu bukannya batu Jistrofrom?” Sabiru mengambil batu itu “dimana tempat menaruh batu nya?” tanya sabiru “look there” kata Kirana sambil menunjuk. Sampai lah di tempat menaruh batu itu “ sebelum kamu kembali ke dunia mu,simpanlah ini kalung ini akan menghidarkan kmu dari bahaya” Kirana memberikan kalung itu dan memakai kannya kepada mu “cantik sekali kalung ini,terima kasih”. Sabiru bergegas menyusun batu itu dan mengucapkan salam perpisahan kepada Kirana. Sabiru perlahan membuka matanya, “nak kamu tidak apa apa?” kata orang tua nya cemas, “kakakk kenapaa” tanya adik adik mu, “aku hanya bermimpi? Kalung nyaa ada berarti aku pergi ke dunia itu” kata sabiru dalam hati, “Sabiru tidak apa apa mah, pah” kedua adik Sabiru memeluk nya. “kejadian ini tak akan pernah aku lupakan” kata sabiru di dalam hatinya.