Membaca merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup kita. Bahkan ada yang mengatakan bahwa membaca adalah jendela dunia. Hal ini mengartikan bahwa dengan membaca maka kita dapat mengetahui banyak hal.
Namun, melansir dari data yang UNESCO keluarkan, minat baca masyarakat Indonesia cukup rendah. Bahkan Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat baca.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ini bukan semata-mata karena masyarakat Indonesia malas membaca. Faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ini antara lain: (1) Kurangnya akses untuk membaca, (2) Kurangnya motivasi untuk membaca, (3) Faktor lingkungan, (4) Perkembangan zaman.
Kurangnya akses membaca ini dapat kita lihat pada sekolah-sekolah di daerah pedalaman. Mereka sulit mendapatkan buku-buku sebagai sarana literasi yang menyebabkan minat baca di daerah pedalaman cukup rendah.
Selain itu, kurangnya motivasi untuk membaca ini dapat disebabkan karena tidak ada cerita yang menarik bagi mereka. Sekarang ada banyak buku yang memiliki alur yang mirip atau bahkan sama. Buku yang seperti itu dapat menyebabkan masyarakat bosan hingga malas membaca buku dengan berpikiran bahwa “Buku baru ini bila dilihat dari judulnya pasti memiliki alur yang sama dengan buku A”.
Faktor lingkungan yang menjadi faktor dari rendahnya minat baca masyarakat Indonesia berarti masyarakat memiliki pola pikir dan kepribadian yang terbentuk dari lingkungannya. Faktor perkembangan zaman. Perkembangan zaman menjadi faktor rendahnya minat baca masyarakat Indonesia karena perkembangan zaman ini membuat masyarakat mulai malas dalam membaca. Munculnya game online membuat masyarakat melupakan buku sebagai literasi.
Minat baca yang rendah ini berdampak pada kualitas bangsa. Seperti masyarakat yang tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi dunia.
Maka membaca sangat diperlukan. Pemerataan akses baca dan pengubahan pola pikir pada masyarakat sangat perlu untuk dilakukan agar kehidupan bangsa lebih cerdas.