Buku adalah salah satu bentuk hiburan tertua di dunia. Dan E-book adalah hasil dari modernisasi itu. Sejarahnya panjang, tetapi E-book sudah ada selama sampai 1971 saat Michael S. Hart mengubah ‘U.S Declaration of Independence’ jadi format yang dapat dilihat melalui layar. Dapat disingkat, E-book adalah alternatif yang bagus untuk mengarsipkan dokumen – dokumen atau, buku karena harganya yang lebih murah, dan dapat diakses dari berbagai perangkat.
Banyak orang menolak kedatangannya E-book dengan berbagai alasan, seperti; banyak orang lebih memilih buku tradisional, sebagai bentuk koleksi atau dalam bentuk mendukung penulisnya dan alasan yang paling sering dikeluarkan, membaca melalui E-book tidak bagus untuk kesehatan mata.
Beberapa orangtua berpendapat, bahwa radiasi dari HP akan mengganggu kesehatan mata, dan sampai harus dibawa ke rumah sakit. Iya, tetapi dari contoh-contoh itu adalah anak-anak yang menghabiskan 8+ Jam HP dan HP 20 cm dari muka. Argumennya, pasti tidak ada orang, yang membaca artikel ini menghabiskan waktu lebih dari 4 jam membaca buku, setidaknya tanpa paksa. Kalau adapun juga sedikit, karena menurut survey yang dilakukan di 2021, waktu membaca rata-rata di Indonesia dan US sangatlah rendah, sampai tidak menyentuh 20 menit sehari untuk 15-19 tahun.
Koleksi buku, banyak orang di dunia mempunyai author favorit, dan tidak diluar nalar untuk ingin mendukung mereka. Ada berbagai penerbit yang memiliki persen dari hasil yang didapatkan oleh author, tetapi agar lebih simple, kita gunakan Amazon Kindle untuk contoh. Amazon Kindle membantu orang untuk ‘self-publishing’ dan melakukan berbagai hal yang rumit. Dari $2.99 sampai $9.99 Kindle mengambil 30% potong, entah dalam bentuk E-book atau bentuk tradisional. Satu-satunya alasan bentuk tradisional memiliki harga yang lebih tinggi adalah karena sistem ‘Print-On-Demand’, dimana Kindle akan print buku itu saat pembelian dilakukan. Dapat disimpulkan, kedua bentuk akan memberikan potongan yang sama terhadap author.
Tidak ada salahnya, untuk ingin mengkoleksi buku karena sangat suka dengan karya sebuah author. Namun, dengan berbagainya hal yang hilang karena bencana dan lain-lain, bukankah lebih baik waktunya kita mengarsip hal-hal kita secara digital? Masih ada banyak alasan E-book bukan alternatif yang sempurna untuk orang entah dalam sisi preferensi atau fisik. Tetapi, ini adalah pilihan terbaik yang kita miliki sekarang, dan kita sebagai pengguna dapat membuatnya lebih baik.