Namaku adalah Nathan. Umurku 8 tahun, aku seorang pelajar SD. Pada hari Minggu, aku memutuskan untuk berkeliling di sekitar sekolahku, yaitu SD Santo Tarsisius. Pada saat aku hendak pulang, jalan ke rumahku tiba tiba tertutup oleh sebuah gerbang besar. “Aneh, kenapa ada gerbang disini? Biasanya tidak ada gerbang di jalan ke rumahku.” kata Nathan dalam hati. Karena itu hanya jalan pulang, aku mencoba membuka gerbang itu dan sepertinya gerbang itu tidak dikunci. Jadi aku melewati gerbang itu, tapi gerbang itu membawaku ke sebuah hutan dan gerbang itu tiba tiba terkunci lagi. “Sekarang bagaimana cara aku pulang? Aku tiba tiba ada di hutan dan sepertinya hutan ini tidak dekat dari rumahku.” Piker Nathan dalam hati. Jadi aku mencoba berkeliling hutan ini dan akhirnya aku keluar dari hutan itu. “Tempat apa ini? Kenapa ada naga dan makhluk makhluk mistis lainnya di sini?”
Tak lama kemudian, ada seekor naga datang mendekatiku. Nathan berteriak, “Aaaah, jangan makan aku!” “Hai, manusia kecil, jangan khawatir, aku tidak akan memakanmu, namaku Rein. Apa yang kamu lakukan di Jotunheim?” kata si naga itu. “Jotunheim?” tanya Nathan. Lalu Rein menjawab, “Ya, ini adalah dunia di mana semua makhluk makhluk mistis hidup.” “Namaku Nathan. Aku tidak sengaja masuk ke tempat ini karena saat perjalananku pulang ke rumah ada gerbang yang menutupi jalannya jadi aku melewati gerbang itu” Nathan menjelaskan bagaimana ia ke dunia ini. Lalu Rein menjawab, “Sebenarnya gerbang yang kamu lewati adalah gerbang antar dimensi yang bernama Bitfrost dan kebetulan Bitfrost yang kamu lewati hanya muncul 500 tahun sekali.” “Jadi bagaimana caraku kembali ke duniaku kembali?” tanya Nathan. Lalu Rein menjawab, “Mungkin Kris tahu, dia adalah sebuah raksasa yang sangat pintar. Dia hidup di pegunungan yang paling tinggi, salah satu cara kita ke sana yaitu terbang ke gunung itu. Ayo, naik ke punggungku, kita akan terbang ke sana.” “Oke.” jawab Nathan.
Lalu aku naik ke punggungnya Rein dan terbang, tapi tengah perjalanan, ada badai, jadi kita memutuskan untuk beristirahat dan mendarat di kaki gunung. Rein berkata, “Untunglah kita tidak terkena petir, karena jika iya, aku tidak akan bisa terbang.” “Ya, tapi aku mulai lapar.” kata Nathan. “Makan buah-buahan ini, aku tadi membawanya jika kamu lapar.” sahut Rein. “Terima kasih Rein.” jawab Nathan. Aku memakan semua buah-buahannya, semua buah yang dibawa Rein mirip seperti buah yang di bumi. Seperti jeruk, mangga, pisang, apel, dan lain lain. Tapi anehnya, semua buah yang seharusnya berair rasanya airnya sedikit dan buah yang seharusnya airnya sedikit menjadi berair.
Tak lama kemudian cuacanya sudah tidak badai, jadi kita melanjutkan perjalanan kita menuju rumah Kris, dan tak lama kemudian kita sudah sampai. “Kris, apakah kau di rumah? Ini aku, Rein!” teriak Rein. “Sepertinya dia tidak di rumah.” jawab Nathan. “Mungkin dia berada di hutan, karena dia suka sekali meneliti tanaman. Dia biasanya pergi ke hutan di sebelah utara rumahnya. Mungkin kita bisa menemukan Kris di sekitar hutan itu.” kata Rein.
Jadi kita putuskan untuk mencari Kris di sekitar hutan itu, dan saat kita sampai ke hutan itu, ada sebuah semak yang bergerak. Nathan bertanya, “Mengapa semak besar itu bergerak? Apakah itu sebuah monster daun?” “Hei! Siapa yang memanggilku monster?” kata raksasa yang keluar dari semak semak itu. “Maaf Kris, dia cuman kaget karena ada semak yang bergerak.” jawab Rein. Kris berkata, “Oh, ternyata itu kamu Rein, mengapa kamu bersama manusia ini?” “Ia adalah Nathan, Nathan dan aku bertemu karena Nathan tidak sengaja melewati Bitfrost dan terjebak disini, jadi aku ingin membantunya.” jawab Rein. “Jadi kamu mau membantu Nathan kembali ke Bumi, tapi caranya tidak mudah. Kamu harus memberiku 5 daun yang berbentuk seperti kristal di hutan ini dan sisik dari Loch Ness.” sahut Kris. “Siapa itu Loch Ness?” tanya Nathan. “Sebuah ular raksasa yang hidup di rawa.” jawab Kris. “Baiklah, biarkan aku mendapatkan sisik Loch Ness, Nathan kamu bisa mendapatkan daun-daun itu karena daun itu terlalu kecil untuk aku lihat.” kata Rein. “Oke.” jawab Nathan. Jadi aku mencari daun itu. Rein benar, ternyata daun kristal itu sangat kecil dan langka, tapi aku bisa mendapatkan ke lima daun itu, dan saat aku kembali, sepertinya Rein sudah kembali juga. “Apakah kamu sudah mendapatkan daun itu?” tanya Kris. “Sudah.” jawab Nathan. “Baiklah, ini adalah kunci untuk membuka gerbang Bitfrost. Beberapa jam lagi, ada Bitfrost yang akan muncul di tempat Nathan pertama kali masuk ke Jotunheim, jadi kalian harus cepat.” Kris menjelaskan cara Nathan pulang. “Oke.” jawab Nathan. Lalu kita terbang ke hutan tempat pertama kali aku masuk Jotunheim, dan beberapa waktu kemudian, kita sampai ke hutan itu. “Terima kasih Rein sudah membantuku pulang ke Bumi.” kata Nathan. Rein berkata, “Sama sama, ambilah sisikku ini, agar kamu tidak lupa dengan aku dan Jotunheim.” “Ya, terima kasih, selamat tinggal.” jawab Nathan. “Selamat tinggal.” kata Rein. Lalu aku melewati Bitfrost itu dan tiba tiba aku berada di depan rumahku dan aku masih punya sisik dari Rein. Aku bersyukur akhirnya bisa pulang ke rumah, dan semoga suatu saat aku bisa bertemu lagi dengan Rein.