Mie instan adalah makanan yang sudah tidak asing lagi di telinga para masyarakat Indonesia karena kelezatan dari bumbunya. Terlebih lagi harganya yang terjangkau dan tersedia di semua tempat perbelanjaan. Mie instan juga tidak memakan waktu yang lama untuk penyajiannya, karena itu pula masyarakat malah ada yang mengonsumsi setiap hari. Terlepas dari kelezatannya, tentu saja memiliki dampak negatif yang membahayakan tubuh bila dikonsumsi tanpa batasan.

Mie instan mengandung zat Propylene Glycol, guna untuk menjaga bentuk dan tekstur mie agar tidak mudah kering. Zat tersebut juga berbahaya karena akan merusak dan mengganggu kerja hati. Mie instan juga mengandung MSG (Monosodium Glutamat) dan natrium yang memicu tekanan darah tinggi dan masalah gagal jantung. Masih ada beberapa dampak negatif lainnya bila dikonsumsi terlalu sering, yaitu: menghambat penyerapan nutrisi, mengalami obesitas, berisiko kanker, terganggunya sistem pencernaan, memicu batu ginjal dan kencing manis, kerusakan jaringan otak dan masih banyak lagi. Terutama ketika membeli yang langsung di masak pada penjual gerobak yang tentunya tidak akan di ganti air rebusannya. Padahal sudah terkontaminasi dengan bahan pengawet.

Makanan cepat saji ini menjadi tujuan terakhir saat malam hari atau di saat lauk pauk telah habis. Sering mengonsumsinya akan terkena dampak-dampaknya dan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.