Seorang perempuan tampak baru saja terbangun dari tidurnya sambil merengangkan badannya.
“Hoamm… sudah jam berapa ini? HAH?! ADUHH AKU BISA TERLAMBAT KALAU SEPERTI INI!” Ia terkejut dan langsung beranjak dari tempat tidurnya. Ia pun langsung terburu-buru untuk mandi dan sarapan.
“Aku pergi sekolah dulu ya, Bu. Aku hampir terlambat!” Ujarnya dengan terburu-buru.
“Iya nak, hati-hati ya.” Ujar ibunya.
Perempuan tersebut bernama Ellie. Ellie adalah perempuan berumur 14 tahun, ia bersekolah di Starlla Junior High School. Ellie memiliki rambut panjang berwarna hitam kecoklatan yang lembut, tubuhnya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek juga. Ia memiliki hobi membaca, menulis, dan menyanyi. Akhir-akhir ini ia sering bangun terlambat, karena sering menyelesaikan tugasnya pada tengah malam yang menyebabkan kurang waktu untuk tidur.
Ellie pun segera berlari kencang dari rumah menuju sekolah karena ia takut terlambat. Sesampainya di sekolah ternyata bel masuk belum berbunyi, syukurlah Ellie tepat waktu. Ellie merasa lelah dan haus, ia langsung mengambil botol minumnya dan langsung meneguk air dari botolnya.
“Wahh segar sekali..” Katanya.
Saat jam pelajaran ke 4 di mulai, ia merasa sakit kepala. Ellie langsung berbicara kepada teman sebangku nya untuk mengantarkannya ke UKS.
“Antar aku ke UKS yuk, Belle. Kepala aku sakit nih.” Bisik Ellie.
“Yasudah ayo, Ellie. Sebaiknya izin dahulu ke Ms.Lily.” Ajak Belle.
“Saya izin ke UKS untuk mengantar Ellie ya, Ms.” Kata Belle.
“Lho, ada apa dengan Ellie?” Tanya Ms Lily.
“Kepala saya sakit ms.” Jawab Ellie sambil memegang kepalanya.
“Oh yasudah, istirahat ya agar cepat sembuh.” Jawab Ms Lily. Mereka berdua pun segera berjalan menuju UKS.
“Aku pergi dulu ya, Ellie. Nanti kalau badan kamu sudah lebih enak ke kelas ya..” Pesan Belle.
“Iya, Belle. Aku istirahat dulu ya.” Jawab Ellie. Belle pun meninggalkan Ellie di UKS dan menuju ruang kelas.
Ellie pun terbangun, ia tertidur selama kurang lebih 3 jam dan merasakan kepalanya sudah tidak sakit lagi. Saat hendak keluar dari UKS, Ellie merasa ada yang salah dengan keadaan dan suasananya. Ternyata, ia terbangun di sebuah rumah kecil yang sudah tidak ada penghuninya. Ellie pun keluar dari rumah tersebut dan mendapati bahwa orang-orang berbicara menggunakan bahasa yang sama sekali tidak ada di dalam kamus bahasa. Ellie yang baru saja mendengar bahasa itu terheran-heran. Ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah untuk melanjutkan istirahat nya. Setibanya di rumah Ellie mencari ibu, ayah, dan adiknya, tetapi tidak ada satupun orang dirumah.
“Tidak ada orang di rumah ya? Huhh..” Gumam Ellie.
Ia pun memasuki kamarnya dan berbaring di kasurnya. Sore harinya, Ellie memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan sambil menikmati suasana sore hari di kota asing tersebut. Kota tersebut memiliki kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur, rakyatnya makmur, serta memiliki teknologi yang maju. Jadi tak heran jika disana banyak ditemui robot canggih yang menyerupai manusia, gedung-gedung yang tinggi, dan mobil yang bisa terbang seperti pesawat.
Saat berada di jalan, Ellie terkagum karna ia baru saja melihat pemandangan baru ini. Kemudian, Ellie merasa lapar dan menemukan sebuah kedai yang terletak tak jauh dari rumahnya, ia pun langsung memasuki kedai dan memesan menu. Awalnya, ia tidak mengerti apa bahasa yang mereka gunakan, tapi perlahan-lahan ia mulai mengerti dan bisa mengajak orang disekitarnya untuk mengobrol.
Keesokan harinya, Ellie terbangun dan ingin pergi mencari sahabatnya yaitu Belle. Ellie ingin melihat apakah Belle berada di rumah dan merasakan keanehan seperti yang Ellie rasakan. Ellie kemudian sampai di rumah Belle dan segera mengetuk pintu.
TOK TOK TOK
“Permisii.. Ada orang dirumah??” Tanyanya. Ternyata Belle berada di rumah itu, ia juga sendirian seperti Ellie.
“Lho, kamu sendiri disini? Apakah ada orang di rumah selain kamu, Belle? Bagaimana kamu bisa sendiri seperti aku? Ayo ceritakan kepadaku!” Tanya Ellie dengan bersemangat.
“Disini tidak ada siapa-siapa, hanya aku saja. Jadi, kemarin malam saat aku hendak tidur, aku mendengar suara bising seperti suara gemuruh kota dari balik kamar mandi. Lalu aku memutuskan untuk mengecek bila terjadi sesuatu. Ternyata waktu aku masuk ke kamar mandi, aku melihat cahaya yang sangat terang lalu aku terseret ke dalam cahaya itu. Aku tak sadarkan diri, dan waktu aku terbangun, aku sudah berada kembali di kamarku. Namun anehnya, aku tidak mendengar suara ayah, ibu, dan adikku, jadi suasana rumahku sangat berbeda. Di depan rumahku juga banyak mobil yang bisa terbang.” Ungkap Belle.
“Hmm… apakah kamu merasa ada yang aneh dengan keadaannya?” Tanya Belle dengan bingung dan heran.
“Iya benar, aku merasa agak aneh. Orang-orang disini menggunakan bahasa yang asing, tetapi aku bisa mengerti. Apakah kamu juga mengerti apa yang orang-orang katakan, Belle?” Jawab Ellie.
“Aku juga sama seperti itu. Eh tadi waktu aku terbangun, aku menemukan sebuah surat berwarna coklat yang di dalamnya terdapat kertas bertuliskan bahasa asing yang digunakan disini. Isi surat tersebut kita harus pergi ke taman kota dan mencari bunga tulip, lalu menempelkan bunga tersebut ke lembaran kertas ini di bagian bawahnya.” Ujar Belle.
“Yasudah, kalau begitu ayo kita ke taman kota sekarang juga!” Ucap Ellie dengan bersemangat.
Mereka bergegas datang ke taman kota dan mencari bunga tulip tersebut. Tak lama kemudian, Ellie menemukan bunga tulip yang di maksud oleh surat itu.
“Heii lihat, aku menemukannya!!” Ellie bersorak.
“Wahh, kalau begitu ayo cepat tempelkan! Aku sudah tidak sabar.” Belle menjawab dengan bersemangat.
Mereka segera menempelkan bunga tulip tersebut ke lembaran kertas yang di temui Belle di kamarnya. Mereka sangat terkejut karena lembaran kertas itu bersinar dan ada tulisan baru bertuliskan,
“Halo, selamat datang di negeri yang memang tidak pernah ada di peta, dan bahasa yang tidak berada di kamus. Kalian tau kalian berada dimana? Jadi kalian sekarang berada di negeri bernama Grizelle-land. Di negeri ini banyak sekali bunga-bunga yang cantik, jadi tugas kalian adalah mencari bunga yang bernama Eloise. Bunga Eloise terletak di perbukitan Azaeline, bunga itu hanya bisa terlihat pada sore hari dan pada malam hari akan menghilang. Selama di perjalanan kalian akan di pandu oleh kertas ini, apabila kertas hilang atau rusak parah maka kalian tidak akan bisa kembali ke bumi lagi. Jadi pastikan kertas ini tidak hilang ya! Selamat berpetualang.”
Mereka pun bersiap-siap dan langsung berjalan ke stasiun untuk menaiki kereta menuju ke bukit tersebut. Di kereta yang mereka naiki tidak ada orang selain mereka, hanya mereka berdua yang berada di gerbong kereta tersebut. Saat di perjalanan, tiba-tiba perut Ellie terasa lapar.
“Huhh.. aku lapar sekali, apakah ada makanan disini?” Tanya Ellie. Lalu, kertas tersebut mengeluarkan cahaya, dan ada tulisan bertuliskan :
“Hei, apakah kamu merasa lapar? Aku mempunyai makanan disini. Kamu bisa menulis apa yang ingin kamu makan, dan aku akan segera menyajikannya.”
Ellie pun senang dan langsung menulis semua makanan yang ia inginkan. Tak lama kemudian, makanan pun akhirnya tersaji. Ellie memesan pizza dengan keju mozzarella yang membuat pizza itu tampak lebih lezat dan menggugah selera, kentang goreng, roti dengan selai coklat, dan sup jamur yang hangat. Tak lupa, Ellie juga memesan minuman, ia memesan jus alpukat.
“Enak sekali makanannya, aku sangat menyukainya. Apakah kamu tidak ingin memesan makanan, Belle?” Tanya Ellie kepada Belle.
“Tidak, aku tidak sedang lapar.” Jawab Belle.
“Ohh, yasudah. Aku makan dulu ya hehe.” Ellie menjawab dan melanjutkan makan.
Hari mulai siang, Ellie dan Belle tertidur dalam kereta. Mereka tertidur sangat pulas, sampai kertas tersebut bersinar dan membuat keduanya terbangun.
“Aduhh, terang sekali. Apa ini? Ohh ternyata kertas ini yang mengeluarkan sinar…” Kata Belle. Di kertas tersebut bertuliskan :
“Hei kalian, bangunlah. Kita hampir sampai ke tujuan kita, kurang lebih 10 menit lagi. Persiapkan semuanya ya!”
Akhirnya setelah 10 menit perjalanan, mereka tiba di tujuan.
“Akhirnya, kita sampai tujuan.” Kata Ellie.
“Iya, benar. Setelah berada di perjalanan selama 3 jam.” Sahut Belle.
Kertas itu bersinar lagi dan mengeluarkan peta untuk menunjukkan arah dimana letak bunga Eloise tersebut. Sepanjang jalan, Ellie dan Belle berbicara mengenai apa yang akan terjadi jika mereka berhasil kembali ke asal mereka. Akhirnya mereka sampai ke perbukitan yang di maksud oleh kertas tersebut. Yaitu bukit Azaeline.
“Eh, Ellie. Aku melihat ada taman bunga disebelah sana, mungkin kita bisa menemukan bunga Eloise disana!” Kata Belle.
“Yasudah, ayo kita kesana!” Sahut Ellie. Mereka bergegas datang ke taman bunga yang ditunjuk oleh Belle. Hari menjelang sore, mereka pun sampai di taman tersebut.
“Seharusnya, bunga Eloise sudah bisa terlihat karena ini sudah menjelang sore.” Kata Ellie.
“Iya, benar. Mari kita cari!” Sahut Belle.
Setelah mencari kurang lebih 20 menit mencari, akhirnya mereka menemukan bunga Eloise yang sangat cantik. Bunga Eloise mempunyai kelopak berwarna ungu dengan gradasi biru, tangkainya panjang dan terdapat duri pada tangkai tersebut, bunga ini hanya bisa terlihat saat sudah menjelang sore karena adanya cahaya matahari yang menyinarinya tepat di depan bunga tersebut.
“Akhirnya, kita menemukan bunga Eloise ini!. Lalu apa yang harus kita lakukan setelah ini?” Tanya Ellie.
“Sebentar ya, aku akan mencari di kertas ini.” Sahut Belle.
Lalu, Belle menemukan tulisan berisikan:
“Apakah kalian sudah menemukan Bunga Eloise? Jika kalian sudah menemukan bunga tersebut, kalian diminta untuk memetik Bunga Eloise, lalu melepas satu per satu kelopak bunga tersebut dan tempelkan menggunakan getah dari pohon di kertas ini bagian bawah. Ingat ya! kelopak bunga harus utuh, tidak boleh tersobek sedikit pun. Jadi kalian harus berhati-hati untuk melepasnya. Kalau tidak, kalian bias selamanya terperangkap di dunia ini dan tak akan bisa keluar!”
Mereka pun segera melepas kelopak bunga tersebut satu per satu dengan hati-hati seperti pesan yang telah di sampaikan oleh kertas itu agar tidak ada yang sobek. Setelah selesai melepas kelopak bunga tersebut, mereka menempelkan satu per satu kelopak bunga di bagian bawah kertas tersebut dengan menggunakan getah pohon.
“Hati-hati melepasnya ya, Ellie. Kalau rusak kita tidak bisa kembali, dan jumlah bunga ini hanya satu.” Ucap Belle.
“Iya, aku berhati-hati kok, tenang saja…” Ujar Ellie untuk menenangkan Belle.
“Akhirnya, selesai juga tugas kita. Sekarang kita hanya akan menunggu kertas itu umtuk bersinar dan membawa kita kembali.” Kata Ellie.
Kemudian, keluar cahaya dari dalam kertas tersebut. Tulisan itu bertuliskan :
“Selamat untuk kalian berdua. Kalian telah menyelesaikan misi untuk kembali! Lihatlah ke sebelah kanan kalian, disana akan ada portal. Masuklah ke portal itu maka kalian akan kembali”
Ellie dan Belle segera menoleh ke kanan, mereka pun menemukan portal untuk mereka kembali. Setelah itu, mereka berdua bergegas untuk memasuki portal tersebut. Mereka pun akhirnya sampai di tempat asal mereka dengan selamat.
“Wah, seru sekali petualangan kita ini.” Ucap Belle.
“Benar, ini adalah petualangan paling seru di hidupku!” Sahut Ellie.
Mereka berpisah dan kembali ke rumah masing-masing. Setelah sampai di rumah, orangtua dan adik Ellie menanyakan kabar dan kenapa Ellie bisa menghilang selama dua hari.
“Nak, kamu kemana saja? Kenapa kamu menghilang selama dua hari? Ayo ceritakan kepada kami!” Tanya Ibunya.
“Ceritanya panjang, Bu hehe. Nanti aku ceritakan setelah berganti pakaian ya.”