Disebuah desa hiduplah seorang anak Bernama Ahmad. Ahmad berusia 10 Tahun. Kini ahmad duduk di bangku SD. Di sekolah Ahmad adalah anak yang nakal, ia selalu mengganggu dan menghina teman-temannya. Tak jarang juga Ahmad ditegur guru karna selalu membuat masalah. Ahmad tinggal dengan kedua orangtuanya di rumah kecil yang sangat panas. Kedua orangtua Ahmad bekerja sebagai petani yang penghasilannya tidak seberapa, bahkan untuk biaya hidup sehari – hari saja mereka sering kekurangan.

Pada hari minggu ketika Ahmad libur sekolah, ia sedang tidur siang. Hari itu cuaca sangat panas. Karna merasa kegerahan, timbulah di hati Ahmad keinginan untuk mempunyai pendingin ruangan. Lalu Ahmad minta kepada orangtuanya untuk dibelikan pendingin ruangan. Tetapi orangtua Ahmad tidak memiliki uang. Bagaimana bisa membeli pendingin ruangan untuk makan saja mereka kesusahan. Ahmad terus meminta kepada orangtuanya. Hingga pada akhirnya orangtua ahmad mau membelikan pendingin ruangan tetapi dengan satu syarat yaitu nilai ulangan Ahmad harus di atas delapan puluh.

Besoknya Ahmad berangkat sekolah seperti biasa. Hari ini ada ulangan matematika, Ahmad berharap bisa mendapat nilai diatas delapan puluh sehingga orangtuanya mau membelikan pendingin ruangan. Tapi Ahmad tidak belajar hingga ketika pembagian hasil ulangan Ahmad hanya mendapat nilai empat puluh. Ahmad sangat marah dan kecewa. Ia terus berpikir bagaimana caranya supaya dia bisa mendapatkan pendingin ruangan. Sesampainya di rumah Ahmad marah kepada orangtuanya dan tetap memaksa untuk dibelikan pendingin ruangan. Ahmad juga menghina orangtuanya dengan kata kata kasar. Hingga pada akhirnya orangtua Ahmad mengalah dan pergi membelikan pendingin ruangan. Tetapi pendingin ruangan yang di beli orangtuanya bukan yang diinginkan oleh Ahmad. Ahmad menginginkan pendingin ruangan yang mahal, sedangkan orangtuanya hanya mampu membelikan yang murah.

Pada malam hari Ahmad menyelinap keluar dari rumah untuk pergi ke sebuah toko pendingin ruangan didekat rumahnya. Ahmad berusaha mencari cara supaya bisa masuk kedalam toko itu. Akhirnya Ahmad berhasil masuk ke toko itu dengan cara memecahkan kaca jendela. secara diam – diam Ahmad mengambil pendingin ruangan di toko itu dan dibawa pulang. Begitu sampai di rumah Ahmad langsung masuk kamar. Dikamar Ahmad menyalakan pendingin ruangan itu lalu pergi tidur.

saat Ahmad tertidur pendingin ruangan tersebut tiba – tiba melahap ahmad dan seisi kamarnya lalu dibawa ke Dunia lain. Ahmad terbangun di kamarnya, saat keluar dari kamarnya Ahmad mendapati dirinya sedang berada di dunia lain. Di dunia itu sangat gelap gulita, tidak ada suara apapun dan tidak ada siapapun. Ahmad sangat ketakutan, Lalu ia berteriak memanggil kedua orangtuanya tetapi sama sekali tidak ada jawaban. Setelah beberapa lama Ahmad mencari pertolongan datanglah pendingin ruangan yang di curi Ahmad. Terntara pendingin ruangan itu bisa berbicara dan berjalan. Pendingin ruangan itu juga memiliki mulut dan gigi yang sangat tajam. Ahmad semakin ketakutan tetapi tidak ada siapa – siapa disana. Pendingin tersebut terus mengejar Ahmad. Ahmad merasa bersalah karna sudah mencuri pendingin ruangan “tolong selamatkan saya, saya mengaku saya salah, Ibu…. Bapak…. Tolong selamatkan Ahmad. Ahmad janji jika ahmad selamat Ahmad akan mengembalikan pendingin ruangan ini dan Ahmad jadi anak yang baik” teriak Ahmad. “ Ahmad tidak akan menhina ibu bapak dan teman – teman Ahmad lagi” lanjutnya. Di dunia nyata ibu ahmad juga sedang kebingungan mencari Ahmad. “ pak… pakkk…. Ini gimana kok kamar Anak kita hilang. Padahal Ahmad sedang tidur disana. ”Kata ibu Ahmad sambil menangis. Saat Ahmad sedang berlari Ahmad melihat ruangan kamar tidur nya tetapi pintunya tertutup. Lalu Ahmad berlari ke arah pintu kamarnya tiba tiba pintunya terbuka dan ada yang menarik Ahmad ke tempat lain.. Ternyata yang menarik Ahmad adalah seorang bapak yang Bernama pak Joko.

Pak Joko dulu nya juga seperti Ahmad yaitu anak yang durhaka dan sering menghina teman teman nya. Pak Joko memberi tau cara keluar dari tempat itu yaitu dengan mengumpulkan tiga bahan Ajaib yaitu permata berwarna merah, biru, dan hijau. Lalu Ahmad bertanya “bagaimana cara mendapatkan ke 3 permata tersebut ?” tanya Ahmad. Lalu bapak Joko menjawab “ cara mendapatkannya kamu harus mencarinya, di tengah hutan yang gelap ada permata biru, di padang gurun ada permata hijau dan di atas gunung ada permata berwarna merah” kata pak Joko. Lalu pak Joko menekan tombol tersembunyi yang ada di kamar tidur Ahmad untuk memindahkan kamar nya ke kota yang Bernama Kazarus.Orang tua Ahmad saat itu sudah meminta bantuan kepada polisi dan membuat surat izin dengan alasan yang tidak jelas.

Setelah pak Joko menekan tombol tersembunyi yang ada di kamar Ahmad, pak Joko menyuruh Ahmad untuk keluar dari kamarnya tetapi Ahmad di berikan barang-barang untuk mendapatkan permata pertama yaitu permata biru yang ada di atas gunung. Lalu pak Joko bilang ke pada Ahmad “ saat sudah sampai di gunung Saikum carilah sarang burung yang sangat besar lalu kamu masuk ke dalam nya dan mengambil permata tersebut, setelah mengambil permata tersebut saya akan langsung menjemput kamu. ”Peralatan yang di berikan pak Joko adalah kacamata yang di gunakan untuk berpindah tempat dari 1 tempat ke tempat yang lain. Lalu ada energy bar 5 batang saat Ahmad sedang lapar Ahmad bisa memakannya dan langsung kenyang. Lalu ada peta dengan 3 gambar berbeda yang di gunakan untuk mencari letak ke 3 permata. Lalu pak Joko juga memberikan ransel yang dapat menyimpan barang barang yang di berikan, selain itu pak Joko juga memberikan pistol perlambat gerakan untuk melambatkan Gerakan sang musuh. Setelah itu ahmad keluar dari kamar nya dan berjalan jalan di kota Kazarus

di situ Ahmad sangat ketakutan karena Ahmad sendirian apalagi bentuk orang yang ada di kota itu sangat aneh, ada yang tubuh nya terbelah tetapi tetap hidup ada juga yang tidak mempunyai beberapa anggota tubuh seperti pria yang berjalan tetapi tidak memiliki wajah, ada juga yang tidak memiliki tangan. Ahmad sempat bertanya kepada makhluk yang ada di kota tersebut tetapi makhluk tersebut menjawabnya dengan Bahasa yang tidak jelas. Ahmad lupa kalau dia memiliki kacamata yang di berikan oleh pak Joko. Lalu Ahmad mengenakan kacamata tersebut. ketika Ahmad mengenakan kacamata itu tiba – tiba dia sudah berasa di tengah hutan. “mungkin ini adalah hutan gelap gulita yg pak Joko maksud.” lalu tanpa berpikir panjang Ahmad langsung berkeliling mencari permata biru yg harus ia temukan untuk bisa selamat dari dunia itu. setelah lama berkeliling akhirnya Ahmad menemukan cahaya berwarna biru biru tapi tampak sangat jauh dari tempat ia berdiri. Ahmad terus berjalan ke arah cahaya itu. disekeliling Ahmad banyak sekali binatang buas yang siap menerkamnya, tapi Ahmad tau kalau dia di beri pistol pelambat gerakan musuh oleh pak Joko. Ahmad menggunakan pistol itu untuk memperlambat gerakan binatang buas di sekelilingnya sedang ahmad terus berlari sekencang mungkin. hingga Ahmad berhasil mendapatkan permata biru itu. segera ia masukkan permata biru itu ke dalam tas ranselnya dan melanjutkan perjalanan berikutnya yaitu ke Gurun. Ahmad melepas dan memakai kacamatanya lagi. Ahmad tiba – tiba saja Ahmad sudah berdiri di tengah gurun yang sangat panas dan sepi

sekali. di Gurun tersebut sama sekali tidak ada mahkluk hidup lain selain Ahmad. Ahmad juga tidak tau harus berjalan ke arah mana. lalu ia ingat bahwa ia memiliki peta pemberian pak Joko. Ahmad mengeluarkan peta tersebut lalu melihat melihatnya dengan seksama. Ahmad terus berpikir ke arah mana ia harus berjalan, lalu tanpa sadar Peta itu bersuara “kanan 900 langkah” kata peta itu. “JAUH SEKALIIII” teriak Ahmad protes. meski sudah kelelahan dan emosi Ahmad tetap mengikuti perintah peta itu karna itu adalah satu – satunya cara agar Ahmad bisa kembali ke dunia nyata. setelah berjalan sangat jauh Ahmad merasa sangat lapar, lalu Ia memakan energy bar yang diberi pak Joko dan terus melanjutkan perjalanan. setelah berjalan lebih jauh akhirnya Ahmad menemukan cahaya hijau di bawah kakinya. ternyata itu adalah permata hijau yang terkubur di dalam pasir. Ahmad menggali pasir itu dan menemukan permata hijau yang ia cari. Ahmad memasukkan peta ajaib itu kedalam ransel, dan kembali melepas dan memakai kacamata itu. kacamata itu membawa Ahmad ke lereng gunung yang sangat tinggi. Ahmad tau betul ia harus mendaki gunung itu untuk mencari sarang burung dan menemukan permata merah. meskipun sudah kelelahan Ahmad tetap mendaki gunung itu. ditengah jalan Ahmad kembali merasa lapar, lalu ia mengambil energy bar yg terisa 2 saja di ranselnya dan memakannya dengan lahap. Ahmad terus berjalan lebih semangat hingga sampai ke puncak gunung itu Ahmad melihat sebuah pohon dengan sarang burung yang sangat besar di atasnya. pohon itu tidak besar, bahkan sangkar burung yang diatasnya jauh lebih besar. aneh memang pohon sekecil itu kiat menahan sangkar burung yang sangat besar. Ahmad tidak mau membuang – buang waktu lagi. ia langsung naik ke pohon itu dan mengambil permata terakhir yang harus ia kumpulkan yaitu permata merah. Ahmad berhasil mengumpulkan tiga permata yang diminta pak Joko. lalu Ahmad melepas kacamatanya dan memakai nya lagi tiba – tiba dia sudah berada diditempat ia pertama kali bertemu pak Joko.

“gimana Ahmad? perjalanan yang melelahkan bukan?” tanya pak Joko. “Saya berhasil membawa 3 permata yang bapak minta, sekarang kembalikan saya kedunia nyata” kata Ahmad. “sekarang kamu lepaskan semua ransel dan bekal yang saya berikan lalu pergi tidur. setelah terbangun nanti kamu akan kembali berada di dunia nyata, tapi Ahmad setelah kembali ke dunia nyata kamu harus berjanji untuk tidak lagi mencuri, menghina atau memaksakan kemauanmu. jadilah anak yang baikbaik.” kata pak Joko. “siap pak” saut Ahmad sambil mengangguk lemas. Ahmad tertidur dan benar ketika terbangun Ahmad keluar dari kamarnya tiba – tiba Ahmad sudah berada di dunia nyata. di rumahnya Ahmad melihat orangtua Ahmad sedang berbicara kepada polisi sambil menangis. lalu Ahmad berlari memeluk ibunya dan meminta maaf. Ahmad menceritakan kejadian yang di alaminya kepada orangtuanya dan polisi yang saat itu berada di situ lalu Ahmad mengambalikan pendingin ruangan yang ia curi dan hidup sebagai anak yang baik.