Namaku Toba,Aku adalah anak 13 tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Pagi itu ibu ku meminta ku untuk mengambil radio lama yang ada di loteng. “Toba tolong ambilkan radio ibu di loteng ya,” ujarnya. Aku pun langsung mengambil kunci loteng. Sesampainya di sana, tidak ada satu pun barang yang terlihat. “Loh radio nya dimana bu?”teriak ku memanggil ibu. Aneh nya aku tidak mendengar suara sedikit pun dari bawah. Saat itu aku tidak tahu harus apa, yang ku lihat hanya pintu tua dengan kunci yang sudah terpasang di pintu itu.”aneh aku seperti tidak pernah melihat pintu itu di sini, ”ujar ku. Aku sangat penasaran kemana pintu itu menuju. Jadi aku langsung saja masuk ke pintu tua itu tanpa pikir panjang.
“Ah di mana aku? “tanpa kusadiri aku t’lah pingsan dan bangun di tempat yang aku tidak ketahui.aku merasa belum pernah kesini sebelum nya. Aku berada di kamar tua dengan meja bewarna hitam seperti milik ibu ku. “meja itu… Aku seperti pernah melihatnya sebelum nya”kata ku. Aku pun berusaha keluar dari ruangan itu. Saat aku keluar melihat, suasana rumah yang sangat sunyi dan gelap. Aku berusaha melihat sekitar lewat jendela. Tidak ada mobil dan motor yang biasanya berlalu lalang. Aku pun mulai curiga, aku melihat kalender dan ternyata kalender itu menunjukan tahun 1980.tepat 10 tahun setelah ibu lahir. Aku mulai panik dan bingung.
Aku mencari keluar dari rumah itu, yang pertama adalah seorang anak perempuan seumuran denganku. Ia sedang menjual roti sambil mengayuh sepedanya. Aku awalnya sangat bingung aku berada dimana.Jadi Ku beranikan diriku untuk bertanya dengannya. Aku pun menghampirinya dengan wajah kebingungan. “izin, kah kau memberi tahu ku nama kota ini? “tanyaku. “tentu saja, ini kota St.Mikael.aku seperti tidak pernah melihat mu disini. Siapa namamu? Tapi sebelum nya kau bisa memanggil ku Neva, ”balas nya. “begitu ya, oh iya aku lupa memperkenal kan diri, nama ku Toba, ”ujar ku . Neva juga memberikan satu buah roti untuk ku.
Aku pun mulai menjauh darinya dan sekitar. Aku melihat beberapa bangunan yang mirip dengan bangunan sekitar tempat tinggal ku. Tapi kota yang kutinggali adalah kota St.Lorenzo bukan kota St.Mikael.Hari pun mulai gelap dan aku masih terjebak di sini. Aku melihat perpustakaan tua disana. Aku tidak tahu mau apa lagi jadi aku pun masuk ke perpustakaan tua itu. Saya sangat tertarik dengan buku yang ku temukan di sana. ‘Kembali ke masa lalu’ judulnya. Setelah ku baca ternyata cerita buku ini berdasarkan cerita nyata. Halaman terakhir pada buku itu jalan keluar untuk kembali ke masa depan. Aku yang awalnya tidak percaya mulai merasa ada harapan.Aku hanya perlu mencari kunci yang sama seperti saat aku tiba di kota ini. Ada peta yang menunjukan tempat kunci itu berada. Sekali lagi saya meminta bantuan Neva untuk menanyakan lokasi spesifiknya. “kalau di lihat dari peta, arah itu menunjukan bangunan tua di kota ini, ”ujar Neva.
Hari sudah sangat gelap aku tidak tahu lagi harus beristirahat dimana sebelum mencari kunci itu. Aku mengambil sebuah kardus besar dan tidur dipingjgir jalan. keesokan harinya saya langsung mengerjakan bangunan tua itu. Disana aku melihat sebuah kunci yang tergeletak di depan pintu. Tanpa pikir panjang aku langsung meninggal kan bangunan itu dan pergi untuk pulang mengingat ibu masih menunggu di rumah.
Aku langsung memutar kunci pintu itu untuk kembali ke rumah. Sebelum aku pulang aku meninggal kan surat perpisahan untuk Neva yang selama ini t’lah membantu ku untuk kembali pulang. Setelah memutar kunci itu aku masih berada di tempat yang sama. Aku benar-benar bingung. “sepertinya buku itu emang hanya sebuah dongeng, ” kata ku dalam hati. Aku tidak tahu apa yang terjadi. saya benar-benar terjebak disini.
Akhirnya aku mengembalikan buku itu ke perpustakaan tua tempat aku mengambilnya. Aku pergi ke bangunan tua tempat aku mengambil kunci. Aku masuk ke dalam bangunan tua itu. Tidak ada apa disana,benar benar sunyi. Aku melihat pintu tua yang seperti nya menuju ke taman belakang. Hanya ada ayunan rusak disana. Aku melihat ke lantai atas, ada kasur tua, aku memutuskan untuk beristirahat dirumah itu. Keesokannya aku bangun di tempat yang berbeda lagi.
Ini bukan bangunan tua tempat ku ber istirahat kemarin malam. Aku seperti mengenal tempat ini. Aku melamun beberapa saat. Sampai akhirnya aku tersadar, aku di rumah ku sendiri. Aku sangat bingung apa yang sebenarnya terjadi. Aku juga mendengar suara ibu dari lantai bawah. Aku hampir tak percaya dengan peristiwa aneh yang ku alami. Hari demi hari pun ku lewati dengan rasa penasaran di benakku.