Di planet Wonderland ada seorang putri bernama Athanasia De Alger Obelia, yang berumur 10 tahun. Athanasia adalah anak yang baik, pintar, rajin, dan cantik.

Dia mempunyai ayah bernama Claude De Alger Obelia. Ayahnya tidak menyukai Athanasia atau bisa disebut ayahnya benci kepada Athanasia. Athanasia pun tidak tahu kenapa ayahnya benci kepada dia.

Pada suatu hari tanggal 15 September 2050 Athanasia dipanggil ayahnya untuk makan bersama. Athanasia kaget karena dia tidak pernah dipanggil oleh ayahnya untuk makan bersama. Athanasia sangat senang dan langsung menyuruh pelayannya untuk mencarikan gaun yang paling cantik. Setelah bersiap-siap, dia dan penjaganya yang bernama Felix langsung pergi ke ruang makan.

Saat perjalanan ke ruang makan, Athanasia melihat muka Felix yang terlihat sedih. Karena Athanasia sedih melihat Felix, Athanasia berkata, “Kenapa Felix sedih apakah ada masalah?” Ia bertanya sambil khawatir. Felix langsung mengalihkan pertanyaan itu dan membicarakan tentang buku yang dia baca kemarin. Karena Athanasia suka membaca buku, dia langsung teralih ke buku itu dan tidak membicarakan tentang pertanyaan tadi.

Saat Athanasia dan Felix sudah sampai di ruang makan, ayahnya langsung menyuruh Felix untuk keluar. Saat Felix keluar, ayahnya langsung memasang wajah marah. Athanasia langsung menggigit bibirnya karena terlalu takut. Athanasia menyapa ayahnya dengan ketakutan. Ayahnya tidak menjawab. Claude berkata dengan nada tegas. “Kenapa tidak dimakan? padahal aku sudah menyiapkan dengan susah payah.” karena kata-kata ayahnya, Athanasia makan dengan ketakutan. Karena ketakutan Athanasia menjatuhkan sendoknya. Ayahnya langsung melihat Athanasia dengan tatapan tajam. Karena Athanasia ketakutan melihat wajah ayahnya dia langsung kabur dari ruang makan dan kembali ke kamarnya.

Saat sudah sampai ke kamarnya, Athanasia selalu membayangkan muka ayahnya. Athanasia langsung menangis di tempat tidur. Karena dia kabur dari ruang makan, Felix mengetahuinya. Felix masuk ke kamar Athanasia dan melihat Athanasia sedang menangis. Felix langsung menghampiri Athanasia dan bertanya kenapa Athanasia menangis. Athanasia menjawab sambil mengusap air matanya, “Ayah selalu jahat kepadaku. Kenapa ayah tidak menganggapku sebagai anaknya.” Felix menjawab dengan wajah sedih, “Yang mulia tidak mungkin membenci anda.” Setelah Felix mengatakan itu, Felix menenangkan Athanasia lalu Felix keluar dari kamar Athanasia.

Karena Felix berkata seperti itu Athanasia langsung yakin bahwa ayahnya tidak mungkin membenci dia. Karena dia yakin bahwa ayahnya tidak membenci dia, lalu dia langsung pergi ke kamar ayahnya. Saat sudah sampai di kamar ayahnya, Athanasia meminta maaf kepada ayahnya karena sudah kabur dari ruang makan. Athanasia kira ayahnya akan memaafkannya, tetapi dia salah ayahnya malah memarahinya dan berkata, “Dasar anak yang tidak berguna!” saat ayahnya mau menampar pipi Athanasia, ada Felix yang menghentikannya. Athanasia langsung kabur ke kamarnya dan dia tidak ingin melihat ayahnya lagi.

Karena dia masih berumur 10 tahun dia belum bisa apa-apa. Bahkan dia masih mengharapkan ayahnya menyayangi dia. Saat di kamar dia menangis terus. Tiba-tiba ada pelayan yang datang untuk membersihkan kamar Athanasia. Saat pelayan itu melihat Athanasia menangis, pelayan itu bukan menenangkan Athanasia, tapi malah menyuruh Athanasia untuk keluar dari kamar karena dia ingin membersihkan tempat tidurnya. Tetapi Athanasia tidak bisa melakukan apa-apa karena dia masih kecil.

Keesokan harinya saat pagi hari, Athanasia pergi ke taman yang ada di kerajaan. Saat dia sedang memetik bunga mawar, dia melihat seseorang wanita yang memakai baju ungu tua panjang, dan memakai topi penyihir yang berwarna ungu tua juga. Karena Athanasia penasaran, Athanasia menghampiri wanita itu dengan hati-hati. Saat wanita itu melihat Athanasia, wanita itu mengeluarkan sihir api dari tongkat sihirnya. Athanasia berkata sambil kagum, “Bagaimana caranya kakak bisa melakukan hal itu?”

Wanita itu tidak menjawab dan bertanya, “Kenapa kau bisa ada di sini?” Athanasia menjawab bahwa ini adalah taman istananya dan bertanya nama wanita itu. Wanita itu menjawab sambil kaget, “Wow jadi kamu adalah putri? Oh iya namaku adalah Aurora. Aku adalah penyihir, dan aku minta maaf karena sudah masuk ke taman mu tanpa ijin.” Athanasia menjawab, “Tidak apa-apa kok Kak Aurora. Ngomong-ngomong nama ku Athanasia. Kakak kan penyihir, apakah kakak tau cara membuat ayahku menyayangiku tidak?” Aurora pun menjawab dengan wajah sedih, karena dia tidak tau cara agar ayahnya Athanasia bisa menyayangi Athanasia. Aurora itu termasuk penyihir tingkat rendah, itulah kenapa dia belum mempelajarinya. Setelah Athanasia tahu kalau Aurora adalah penyihir tingkat rendah, Athanasia tidak sedih karena selama dia di kerajaan dia tidak memiliki teman.

Keesokan harinya saat pagi hari, Athanasia datang ke taman lagi dan menemui Aurora. Saat itu wajah Aurora kelihatan senang. Karena Athanasia penasaran kenapa Aurora hari ini senang. Dia pun bertanya, “Kenapa Kak Aurora hari ini terlihat senang?” Aurora tidak menjawab. Aurora malah menanyakan siapa nama ayah Athanasia, karena dia bisa mencari tahu kenapa ayahnya membenci Athanasia. Athanasia langsung senang karena bisa tahu kenapa ayahnya membenci dia. Athanasia menjawab pertanyaan Aurora dengan senang, “Nama ayahku itu Claude De Alger Obelia.” Aurora menjawab dengan takut dan kaget, “O-ok, tu-tunggu bentar ya.” Athanasia berkata kepada Aurora, “Kenapa Kak Aurora kaget?” ternyata Aurora kaget karena Raja Claude De Alger Obelia adalah raja yang sangat kejam sekali. Athanasia langsung kaget dan tidak bisa berkata apa-apa

Aurora mencari tahu sampai sore hari. Saat dia melihat kenapa Athanasia dibenci ayahnya, muka Aurora sangat kaget, dan takut kalau Athanasia sedih saat dia tahu kenapa ayahnya membenci Athanasia. Aurora takut karena alasannya bukan karena Athanasia nakal, tidak pintar, dan lainnya. Tetapi karena jika ibunya Athanasia melahirkan anak, ibunya akan mati. Kenapa ibunya bisa mati setelah melahirkan Athanasia, karena ibunya saat masih kecil pernah memakan jamur yang bisa membuat orang mati jika melahirkan seorang anak. Jamur itu bernama Musty, Musty di Planet Wonderland artinya adalah racun. Karena Athanasia mirip dengan ibunya, ayahya selalu teringat dengan ibunya Athanasia.

Saat Aurora menceritakan hal itu kepada Athanasia, Athanasia langsung menangis dan memeluk Aurora. Aurora kasihan dengan Athanasia, apalagi dia tidak bisa membantu Athanasia untuk membuat Athanasia disayangi ayahnya, apalagi itu sulit jika menggunakan sihir karena itu membutuhkan cinta bukan sihir. Tiba-tiba Aurora punya ide bahwa Athanasia harus bisa membuat ayahnya menyayanginya dengan cara harus menuruti apa kata ayahnya, dan jika ayahnya memasang muka menyeramkan atau sedang marah Athanasia tidak boleh takut dan tetap sopan.

Athanasia pulang ke kerajaan saat malam hari. Saat perjalanan menuju kamarnya, Athanasia bertemu dengan ayahnya. Ayahnya langsung berhenti, dan bertanya kepada Athanasia, “Kenapa kamu pulang malam?” Athanasia kaget dan berkata dalam hati, “Bagaimana bisa ayah tau kalau aku tadi ada di luar istana?!” tiba-tiba ayahnya berkata, “Kenapa kau tidak menjawab?!” Athanasia ketakutan tetapi dia mengingat kata-kata Aurora bahwa dia tidak boleh takut. Athanasia meminta maaf dengan suara yang sangat lembut seperti dia tidak takut dengan ayahnya. Ayahnya langsung kaget dan langsung pergi.

Keesokan harinya, ayahnya memanggil Athanasia untuk makan bersama lagi. Athanasia masih trauma saat dia melihat wajah ayahnya, tetapi dia tetap berusaha untuk tidak takut. Athanasia langsung menyuruh pelayan untuk mencarikan gaun yang cantik. Dan dia menyuruh Felix untuk menemaninya. Saat mau ke ruang makan wajah Felix sedih lagi. Athanasia bertanya lagi dan kali ini Felix menjawab. Ternyata Felix sedih karena Felix tau nanti Athanasia akan dimarahi ayahnya lagi. Athanasia langsung memeluk Felix dan berterima kasih kepada Felix karena sudah menghawatirkan Athanasia.

Saat sudah sampai di ruang makan. Felix disuruh keluar lagi. Athanasia langsung takut tetapi dia berusaha untuk tidak takut dan tetap tenang. Saat dia duduk dia melihat ayahnya terlihat marah. Ayahnya bertanya kepada Athanasia kenapa dia pulang malam kemarin. Athanasia panik, jika dia memberi tahu yang sebenarnya ayahnya pasti marah. Athanasia mengarang cerita bahwa dia pulang malam karena dia tersesat. Ayahnya pun tidak percaya.

Tiba-tiba ayahnya mendekat ke Athanasia, Athanasia langsung ketakutan. Karena dia ketakutan, dia langsung meminta maaf sambil menangis. Ayahnya langsung kaget dan menyuruh Athanasia untuk berhenti menangis dengan nada lembut. Tetapi Athanasia malah tetap menagis. Ayahnya tidak marah tetapi malah memeluk Athanasia. Athanasia kaget karena ayahnya memeluk dia. Ternyata ayahnya tidak bisa melihat Athanasia menangis lagi. Karena kemarin malam saat Athanasia meminta maaf Claude langsung teringat dengan Diana. Diana adalah ibunya Athanasia. Saat Claude tidur pun mimpinya ada Athanasia dan Diana yang saling berpelukan. Saat Athanasia dan Diana berpelukan, Athanasia menangis dan bilang kepada ibunya bahwa selama ini ayahnya tidak menyayangi dia.

Karena mimpi itu Claude sadar atas kesalahannya selama ini. Dan dia juga meminta maaf kepada Athanasia.

TAMAT