Suatu saat, terdapat seorang gadis bernama Sane. Selama sepanjang hidup Sane. Sane anak yang biasa-biasa saja. Tetapi suatu hari saat Sane ingin berangkat kesekolah, yang tepatnya SMP Magdalene Aria.
“Wah mendung nih,semoga disekolah hujan deh wkwkwk.” kata Sane berharap.
Sesaat setelah 30 menit berangkat, Sane pun sudah sampai disekolah. Tepatnya,ia sampai sekolah jam 07.30 sedangkan jam masuk sekolah itu 08.00. Seharusnya,teman-teman Sane sudah banyak. Tetapi dikelas Sane hanya terdapat 6 anak sedangkan sudah ada banyak tas di bangku. Kelas Sane terdapat di lorong ujung,kelas Sane adalah D807.
“Tumben banget nih masih dikit,main hp dulu deh depan lapangan.” Batin Sane.
Tetapi sebelum itu,teman Sane yaitu Raka memanggilnya.
“Sane! Mau kemana lo? Udh mau bell nih!” kata Raka memanggilnya dengan kencang.
“Mau main hp depan lapangan,biar nyampe gitu sinyal nya. Ee btw ini ngapa sepi banget dikelas?” Kata Sane ke Raka
“Itu pada ngumpul didepan gerbang,soalnya katanya ada yang pingsan gatau kenapa tuh.” kata Raka
“Wah gokil banget nih,gw cabut dulu ya mau liat.” kata Sane bersiap-siap untuk ke depan.
Raka pun menggelengkan kepalanya.
“Ck ck ck.” eluh Raka untuk Sane.
Raka pun melanjutkan menulis agenda nya,karena belum ia tulis dari seminggu yang lalu.
Disisi Sane,ia pun sudah sampai ke depan gerbang. Terlihat pun sebuah wanita pingsan tak berdaya diangkat ke mobil ambulance.
“Yahhh,udah selesai nih acara pingsan nya.” kata Sane mengeluh
Guru guru pun menyaut ke siswa-siswa
“Ayo,pergi ke kelas ayo!” Kata salah satu guru berteriak
Sane pun kecewa dan langsung pergi dari situ pergi kekelas,saat sudah sampai kelas tiba-tiba pun hujan deras disertai petir yang kencang.
“Nahhhh,akhir nya hujan” kata Sane senang.”
Tanpa ia tahu,sesaat sesudah itu akan mati listrik tetapi sebelum itu. Sane melihat sebuah bayangan hitam di jendela kelas.
“Eh siapa itu? Cs kali ya.” batin Sane menyepelekan.
Tetapi anehnya,bayangan hitam itu tidak keluar lagi. Sane pun sedikit heran akan itu. Sesaat sesudah 10 menit. Sekolah pun mati listrik,tetapi kelas pun tetap dilanjutkan walau sangat gelap. Tetapi di pikiran Sane terdapat sebuah ide untuk berpura-pura menjadi makhluk halus dengan rambut panjang nya,ia pun menakut-nakuti sebuah teman nya yang bernama Riko. Saat Riko sedang menulis, Sane pun dibelakang nya siap untuk menakuti nya. Sane pun memegang pundak Riko 2x. Riko pun membalikan badan nya.
“YAALAH!” Riko berteriak kaget.
“AHAHAHHAHAHA.” Sane tertawa terbahak-bahak.
“Setan lu,nakut-nakutin gw merinding gw.” kata Riko marah kepada Sane.
Sane pun pergi meninggalkan Riko, untuk menakuti teman yang lain dengan rambut panjangnya.
Tetapi sesaat sesudah itu, di sebelah kanan Riko ada gadis berambut panjang berseragam dan berpenampilan seperti Sane.
“Halah udahlah,ga mempan.” kata Riko ke gadis yang berpenampilan seperti Sane.
“Sini-sini gua buka rambut lu,lu diem gitu ngeri,jangan baper ya.” kata Riko sambil membuka rambut nya.
“Rambut lo kusut banget sih.” kata Riko berkata ke gadis berpenampilan Sane mengeluh.
Saat rambut itu pun sudah terbuka,ternyata wajah dari gadis itu adalah mata nya melotot seperti mau keluar,wajah nya hancur lebur,mulut nya yang rusak dan lidah nya yang panjang keluar sampai ke lantai.
Riko sangat syok,ia pun pingsan dan dilarikan kerumah sakit.
“Gokil banget tuh si Riko pingsan,ngeri nih kena apa dia ye?” Kata Sane membisikan ke Raka.
“Ssst,ngawur kamu orang pingsan kok” kata Raka membisikan ke Sane.
“Iya maap dek” Sane menyaut Raka.
Setelah itu,sekolah pun tidak mati listrik lagi. Dan semua kembali ke pelajaran dan semuanya normal sampai pulang. Sane pun pulang dengan naik gorab,tetapi saat di jalan ia kembali bertemu sebuah bayangan hitam di sebuah gang yang gelap.
“Yaampun,itu siapa sih merinding disko nih gua” batin Sane.
Saat sudah sampai rumah, Sane melakukan hal-hal dan sangat normal seperti biasanya.
Esoknya, hari itu Riko sudah masuk sekolah lagi. Tetapi Riko berlaku aneh. Saat kegiatan ibadah,Riko merasa ada sesuatu di belakang nya. Tetapi saat ia melihat belakang nya tidak ada apa-apa, lalu Riko melihat ke depan semua siswa-siswi tidak ada Riko melihat sekeliling. Saat melihat belakang ke 2 kali nya ternyata ada pocong dengan bermuka hancur dan ada belatung dimuka-muka nya. Riko sudah sangat syok. Riko melihat depan dan ada gunderwo membawa palu dan tanpa sadar ia bukan ada di ruangan ibadah,tetapi ia ada atap sekolah. Riko pun ternyata hanya berhalusinasi karna efek dari kutukan nya,karna ia sangat syok dan ia masih berhasulinasi ia pun lari. Dipikiran Riko,ia pun lari dengan cepat di hasulinasi nya. Dikenyataan Riko ternyata lari dan jatuh dari atap sekolah yang tepatnya lantai 3. Riko pun kehilangan nyanya. Satu kelas pun menjenguk Riko ke kamar mayat saat pulang. Tetapi terlihat Raka seperti menulis-nulis sesuatu. Raka pun tersenyum miris melihat Riko kehilangan nyawanya. Sane pun curiga melihat itu. Saat Raka pergi Sane mencoba melihat buku yang sehabis ditulis Raka.
Baru sesaat Sane membuka bukunya Raka tiba-tiba datang dan berkata.
“Mau ngapain?” Kata Raka menanyakan dengan heran ke Sane.
“Engga,cuma penasaran aja kok cover nya bagus hehe..” kata Sane dengan khawatir ia ketahuan.
“Udah liat kan? Pergi sana!” kata Raka mengusir Sane untuk tidak membuka buku itu.
Sane pun pergi, ia sudah tidak melihat bayangan hitam itu lagi. Tetapi jika ada laki-laki lain yang mendekatinya kecuali Raka,pasti akan mati 2 hari. Sane pun curiga. Dan saat 1 laki-laki yang dekat dengan dia ia tidak mati 2 hari,tetapi saat ke3 harinya. Laki-laki itu pun saat ketiga harinya ia kehilangan nyawanya lebih mengenaskan dari pada yang sebelum nya yaitu laki-laki itu meninggal dengan bagian tubuh yang terpisah-pisah. Sane pun sekarang sangat curiga kepada Raka dan Sane ingin membuka buku nya. Suatu hari, Raka lupa membawa buku nya pulang. Sane pun cepat-cepat mengambil buku itu dan ia bawa pulanglah buku itu. Sane pun saat sudah sampai rumah lekas membuka buku itu, ternyata buku itu ada banyak nama-nama laki-laki yang dekat dengannya.
“Sudah tau kamu sekarang?” Kata Raka entah darimana.
“Keluarlah! Tunjukan dirimu!” Kata Sane kaget.
“Padahal aku melakukan ini demi kamu..” kata Raka yang tidak diketahui dimana dia.
“Lo suka sama gue?” Kata Sane menanyakan dengan heran.
“Iya.” Kata Raka dengan suara pelan.
“Terus kenapa kok pake cara gitu, sebenarnya gw juga suka sama lo. Tapi lo kaya gitu.” Kata Sane menyaut Raka dengan sedih.
“Benarkah? Aku tidak ada cara lain untuk mendapatkan mu. Maaf,semua kematian disekolah aku yang sebabkan.” Kata Raka ke Sane
“Jika begitu,ijinkan aku membakar buku ini supaya tidak ada korban lain.” Kata Sane menyaut Raka
“Baiklah” kata Raka muncul dari kegelapan.
Sane dan Raka pun keluar dari rumah dan ke hutan untuk membakar buku itu. Saat sudah sampai Raka ternyata ingin mengkhianati Sane dan membunuhnya,tapi tanpa Raka tahu Sane sudah menyiapkan semuanya.
” Turunlah sebentar dan bawa buku itu, aku mau menyiapkan sesuatu dimobil!” Kata Sane menyuruh Rafa
“Kenapa? Aku tunggu dimobil juga saja.” Kata Raka
“Pokonya keluar,gw mau nyiapin sesuatu!” Kata Sane beralasan ke Raka
Dengan bodoh nya, Raka pun mengiyakan dan keluar dari mobil membawa buku itu. Dan dengan cepat, Sane langsung beralih ke posisi pengemudi dan mengunci mobil itu.
“Gw ga sebodo itu ya!” Kata Sane menyalakan mobil sambil melempar sebuah korek untuk membakar habis Raka dan buku itu.
“TUNGGU!!” kata Raka yang sudah tenggelam dilautan api
Dan Sane pun dengan cepat menggunakan mobil itu untuk pulang. Akhirnya pun semua kejadian itu sudah berakhir, ia pun berdoa agar kejadian seperti itu tidak terulang.
Tamat..